Kamis, 04 Desember 2014

Kecurangan (Fraud) dalam Etika Profesi Akuntansi

1. Audit Forensik dalam Kasus Bank Century 
Kasus bank Century telah banyak menyita perhatian publik, dan belum ada titik terang tentang pihak mana yang paling bertanggung jawab serta dinyatakan bersalah secara hukum. Meski secara politis DPR telah menganggap bahwa Budiono selaku Gubernur Bank Indonesia dan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan pada waktu dulu dinilai sebagai pihak yang paling bertanggung jawab.
DPR merasa sangat kecewa dengan hasil audit forensik yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) karena tidak berhasil mengungkap secara detail aliran dana kepada pihak-pihak tertentu, terutama aliran dana untuk partai dan calon presiden tertentu. Apakah dalam hal ini BPK tidak mampu bekerja ataukah ada tekanan kekuasaan yang berhasil mereduksi hasil audit forensik.

SUMBER : 
http://www.indopos.co.id/2012/01/audit-forensik-dalam-kasus-bank-century.html

Analisis :

Melalui audit investigatif ini auditor mengumpulkan bukti-bukti yang dapat digunakan untuk membuktikan di pengadilan tentang ada/tidaknya kecurangan, korupsi atau penyuapan. Dalam kasus korupsi auditor juga menaksir potensi kerugian negara, yang kemudian akan digunakan oleh hakim sebagai bahan pertimbangan keputusannya. Tapi dalam kasus ini, para auditor dari pihak BPK belum sepenuhnya mengerjakan tugasnya sehingga kasus Bank Century hanya terus menjadi wacana saja tanpa ada kepastian akhir dari kasusnya dan masyarakat sudah mulai hilang rasa kepercayaan terhadap pemerintah dalam menyelesaikan kasus tersebut.

 
2. Kasus Enron
Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar. Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat.


SUMBER :
http://www.scribd.com/doc/190869628/KASUS-ENRON-dan-KAP-ARTHUR-ANDERSEN-docx

Analisis :

Skandal Enron tak bisa dipungkiri merupakan kejahtan ekonomi. Para penguasa informasi telah menipu banyak pihak yang sangat awam tentang seluk beluk transaksi keuangan perusahaan. Mereka telah mengkhianati tugas mulianya sebagai penjaga kepentingan publik yang tak berdosa. Meskipun bangkrutnya sebuah perusahaan menjadi tanggung jawab banyak pihak, dalam kedudukannya sebagai auditor, tanggung jawab Arthur dalam kasus Enron sangatlah besar. Berbeda dengan profesi lainnya, auditor independen bertanggung jawab memberikan assurance service.