1. Keadaan Geografis
Indonesia
Geografi Indonesia
- Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau di Indonesia), sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia.
Keadaan alam
Sebagian
ahli membagi Indonesia atas tiga wilayah geografis utama yakni:
- Kepulauan Sunda Besar meliputi pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.
- Kepulauan Sunda Kecil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
- Kepulauan Maluku dan Irian
Pada
zaman es terakhir, sebelum tahun 10.000 SM (Sebelum Masehi), pada bagian barat
Indonesia terdapat daratan Sunda yang terhubung ke benua Asia dan memungkinkan fauna
dan flora Asia berpindah ke bagian barat Indonesia. Di bagian timur Indonesia,
terdapat daratan Sahul yang terhubung ke benua Australia dan memungkinkan fauna
dan flora Australia berpindah ke bagian timur Indonesia. Pada bagian tengah
terdapat pulau-pulau yang terpisah dari kedua benua tersebut.
Karena
hal tersebut maka ahli biogeografi membagi Indonesia atas kehidupan flora dan
fauna yakni:
- Daratan Indonesia Bagian Barat dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Asia.
- Daratan Indonesia Bagian Tengah (Wallacea) dengan flora dan fauna endemik/hanya terdapat pada daerah tersebut.
- Daratan Indonesia Bagian Timur dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Australia.
Ketiga
bagian daratan tersebut dipisahkan oleh garis maya/imajiner yang dikenal sebagai
Garis Wallace-Weber, yaitu garis maya yang memisahkan Daratan Indonesia Barat
dengan daerah Wallacea (Indonesia Tengah), dan Garis Lyedekker, yaitu garis
maya yang memisahkan daerah Wallacea (Indonesia Tengah) dengan daerah
IndonesiaTimur.
Berdasarkan
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993, maka wilayah Indonesia dibagi
menjadi 2 kawasan pembangunan:
- Kawasan Barat Indonesia. Terdiri dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali.
- Kawasan Timur Indonesia. Terdiri dari Sulawesi, Maluku, Irian/Papua, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Indonesia terletak di
daratan tropika dengan curah hujan yang tinggi dan hanya dibedakan ke dalam 2
musim hujan setiap tahun.
Indonesia
memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung
berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak
terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian
gunung berapi aktif (Ring of Fire). Terdapat puluhan patahan aktif di
wilayah Indonesia. Kedudukan
Geografi Indonesia sepanjang garis khatulistiwadan posisi sebagai wilayah
pendukung , serta terletak pada posisi silang antara dua benua dan dua samudera
dengan iklim tropika dan cuaca musim-musim yang memberikan kondisi alamiah
serta kedudukan dan peranan strategis yang sangat tinggi nilainya, baik dalam
percaturan politik ekonomi dan perdagangan khususnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim di indonesia adalah
:
· Perairan laut Indonesia.
· Topgrafi.
· Letak astronomis.
· Letak geografis.
Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari
laut yang luas sehingga terbentuknya iklim laut di Indonesia. Letak Indonesia
secara astronomis berada antara 6 LU-11 LS dan 95 BT- 141BT yang merupakan
lintang rendah yang menyebabkan iklim di Indonesia tropis.
Indonesia yang secara geografi terletak diantara benua
Asia dan Australia menjadi tempat perlintasan arah angin yang berganti arah
setiap 6 bulan sekali, sehingga Indonesia mengalami pergantian musim yaitu
musim hujan dan kemarau. Karena itu Indonesia dipengaruhi iklim musim.
Terjadinya iklim tropis di Indonesia dikarenakan rata-rata suhu harian, bulanan
dan tahuna tinggi ( lebih dari 18 C), amplitudo harian kecil. Iklim tropis ini
mengakibatkan banyak hujan yang disebut hujan naik tropika.
Sebaran curah hujan di Indonesia, hujan di Indonesia akan
di mulai pada arah barat kemudian merambat ke arah timur. Curah hujan di
Indonesia bagian barat umumnya lebih tinggi daripada bagian timur. Hujan
bertambah jumlahnya dari dataran rendah ke pegunungan. Di daerah pedalaman
semua pulau, musim hujan jatuh pada musim pancaroba. Indonesia mempunyai
karakteristik khusus, baik dilihat dari posisi, maupun keberadaanya, sehingga
mempunyai karakteristik iklim yang spesifik. Di Indonesia terdapat tiga jenis
iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim
tropica (iklim panas), dan iklim laut.
1. Iklim
Musim (Iklim Muson)
Iklim jenis
ini sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah setiap periode
tertentu. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan. Iklim
musim terdiri dari 2 jenis, yaitu Angin musim barat daya (Muson Barat) dan
Angin musim timur laut (Muson Tumur). Angin muson barat bertiup sekitar bulan
Oktober hingga April yang basah sehingga membawa musim hujan/penghujan. Angin
muson timur bertiup sekitar bulan April hingga bulan Oktober yang sifatnya
kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering/kemarau.
2. Iklim
Tropis/Tropika (Iklim Panas)
Wilayah yang
berada di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami iklim tropis yang
bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim
hujan. Umumnya wilayah Asia tenggara memiliki iklim tropis, sedangkan negara
Eropa dan Amerika Utara mengalami iklim subtropis. Iklim tropis bersifat panas
sehingga wilayah Indonesia panas yang mengundang banyak curah hujan atau Hujan
Naik Tropika.
3. Iklim
Laut
Indonesia
yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut mengakibatkan
penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang tinggi.
Indonesia mempunyai
sumber pertambangan
Indonesia adalah sebuiah negara kepulauan yang terdiri
dari 17.000 pulau besar dan kecil. Dari jumlah tersebut, hanya dua pertiga yang
dihuni. Bahkan lebih dari setengah jumlah pulau di Indonesia yang belum
mempunyai nama. Dengan banyaknya pulau di Indonesia ini tentu saja membuat
Indonesia kaya akan sumber daya alam. Sebutan zambrud katulistiwa juga
diberikan kepada Indonesia karena jika dilihat dari udara, Negara Indonesia
berwarna hijau seperti batu zambrud yang indah dan terletak di garis
khatulistiwa.
Selain kaya akan sumber daya laut Indonesia juga kaya
akan sumber daya tambang seperti emas, timah, tembaga, minyak bumi, batu bara
dan jenis tambang lainnya. Contohnya Pelabuhan minyak bumi terdapat di
Kalimantan Barat, Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan
Sulawesi Tenggara. Hasil olahan minyak bumi berupa bensin, bensol, minyak
tanah, premium, vaselin, parafin, malam, kerosin, dan aspal.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah
sumber daya alam yang tidak dapat diadakan kembali setelah digunakan. Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui terdapat dalam perut bumi. Barang barang
yang terdapat dalam perut bumi disebut barang tambang. Barang tambang tersebut
ada yang berbentuk logam, mineral, dan bukan logam. Apabila telah habis
digunakan tidak dapat diadakan lagi. Oleh sebab itu, dalam pemanfaatannya
dibutuhkan pengaturan. Selain itu, penggunaannya perlu dihemat agar tidak lekas
habis.
a. Barang Tambang
Logam
Barang tambang logam, antara lain besi, emas,
perak, timah, tembaga, bauksit, nikel, dan mangan.
b. Barang Tambang
Bukan Logam
Barang-barang tambang bukan logam, antara lain
minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
c. Barang Tambang
Mineral
Mineral termasuk barang tambang bukan logam. Di
antaranya batu kapur, yodium, kalsit, asbes, dan belerang.
Negara
Indonesia adalah negara kepulauan. Wilayahnya terbentang dari Sabang di
Nanggroe Aceh Darussalam sampai Merauke di Papua (Irian Jaya). Indonesia
memiliki sumber daya alam yang sangat banyak. Sumber daya alam itu berupa
barang tambang, mineral, tumbuhan, hewan, dan sebagainya. Semuanya tersebar di
berbagai tempat di Indonesia. Persebarannya terdapat di laut, sungai, hutan,
puncak gunung, dataran tinggi, dataran rendah, maupun dalam perut bumi. Untuk
mendapatkan barang tambang yang masih terdapat di alam perlu dilakukan beberapa
tahapan. Tahap pertama adalah eksplorasi yaitu melakukan kegiatan penyelidikan
dan penelitian pada suatu daerah yang diperkirakan mengandung barang tambang
tertentu. Tahap selanjutnya adalah eksploitasi yaitu tahap pengambilan atau
penambangan barang tambang di dalam bumi. Wilayah Indonesia sangat kaya akan
potensi sumber daya alam. Namun begitu, belum semua potensi yang dimiliki telah
dipergunakan secara maksimal.
2. Mata Pencaharian
Indonesia adalah salah satu negara
yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada diantara benua Asian dan Australia
serta Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Indonesia juga merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki luas daratan 1.922.570 km²
sedangkan luar perairannya 3.257.483 km². Dari luas daratan dan luas
wilayah perairan tersebut maka mata pencaharian penduduk Indonesia pun beragam.
Ada yang bermata pencaharian pertanian, perkebunan, perternakan, perikanan, dan
ada pula yang bermata pencaharian sebagai pekerja kantoran seperti di kota-kota
besar di Indonesia.
Namun demikian, lebih kurang 70%
mata pencaharian penduduk Indonesia adalah dalam bidang pertanian. Indonesia
juga dikatakan sebagai negara agraris, sebab negara kita begitu besar akan
hasil pangannya contohnya beras dan umbi-umbian. Dengan banyaknya masyarakat
Indonesia yang bermata pencaharian di bidang pertanian dan luasnya lahan
Indonesia untuk di jadikan lahan pertanian, tetapi tetap saja Indonesia masih
mengimpor beras dari luar negri. Dengan ini bukan hanya saja petani di
Indonesia yang dirugikan tetapi pengusaha yang bergelut dalam bidang ini juga
akan merugi. Pemerintah harus bekerja keras untuk memajukan lagi pertanian di
Indonesia, karena Indonesia termasuk negara penghasil pangan terbanyak. Dulunya
pada tahun 80-an Indonesia bisa menjadi negara berswambada beras.
Bukan hanya di sektor pertanian
saja, untuk di sektor perikanan, perkebunan, perternakanpun mengalami kendala
yang berbeda-beda. Untuk di sektor perikanan, para petani yang melaut mengalami
salah satu kendala yaitu mahalnya bahan bakar kapal yang ada. Sedangkan
perkebuna, yaitu mulai habisnya lahan untuk berkebun karena semakin banyak di
bangunnya gedung gedung tinggi sepeti: mal, hotel, supermarket,
perumahan-perumahan elit. Dengan semakin banyaknya bangunan-bangunan tersebut
seharusnya diimbangi dengan pesejahteraan para petani, nelayan, dan peternak
pula. Pemerintah di bantu masyarakatpun harus bekerja keras untuk menangani
masalah ini.
3. Sumber Daya Manusia
Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan
banyak atau sedikitnya pertumbuhan penduduk tiap tahun dalam kurun waktu
tertentu, umumnya 10 tahun.
Indonesia merupakan negara yang memiliki laju pertumbuhan
yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan data yang menunjukkan bahwa pada
tahun 1980 jumlah penduduk Indonesia adalah 147,49 juta jiwa dan pada tahun
2000 meningkat menjadi 203,456 juta jiwa.
Adapun tindakan yang telah dan dapat dilakukan oleh
pemerintah adalah:
- Program keluarga berencana
Program keluarga berencana di Indonesia dimulai sejak
tahun 1967 yaitu pada saat Presiden Republik Indonesia ikut menandatangani deklarasi
tentang kependudukan. Selanjutnya pada tahun 1968 pemerintah Indonesia
membentuk Lembaga Keluarga Berencana yang berstatus semi pemerintah. Lembaga
Keluarga Berencana ini kemudian diubah menjadi Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional yang merupakan lembaga resmi pemerintah. Pada bulan April
1972, status Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional diubah menjadi
lembaga pemerintah non-departemen yang berkedudukan langsung dibawah presiden.
Tujuan dari program ini adalah mengharapkan laju pertumbuhan
akan lebih dapat dikendalikan. Program ini juga dimaksud akan pemerintah untuk
menjelaskan dan membuka kesadaran masyarakat bahwa memiliki anak banyak akan
memberi konsekuensi ekonomis yang lebih berat. Secara tidak langsung program
keluarga berencana ini ingin memprioritaskan segi kualitas anak, dibanding segi
kuantitas.
- Meningkatkan sumber daya manusia yang telah ada
Peningkatan sumber daya manusia yang telah ada dapat
dilakukan dengan pendidikan formal maupun informal, sehingga dapat menunjang
peningkatan produktifitas guna mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya.
Penyebaran penduduk
Persebaran
penduduk atau disebut juga distribusi penduduk menurut tempat tinggal dapat
dibagi menjadi dua kategori yaitu persebaran penduduk secara geografis dan
persebaran penduduk secara administratif, disamping itu ada persebaran penduduk
menurut klasifikasi tempat tinggal yakni desa dankota. Secara geografis,
pendudukIndonesiatersebar di beberapa pulau besar dan pulau-pulau atau
kepulauan. Secara administratif (dan politis), penduduk Indonesia tersebar di
33 propinsi, yang mempunyai lebih dari 440 kabupaten dankota.
Permasalahan
yang dihadapi berkaitan dengan persebaran penduduk secara geografis sejak
dahulu hingga sekarang adalah persebaran atau distribusi penduduk yang tidak
merata antara Jawa dan luar Jawa. Penyebab utamanya adalah keadaan tanah dan
lingkungan yang kurang mendukung bagi kehidupan penduduk secara layak. Ditambah
lagi, dengan kebijakan pembangunan di era orde baru yang terkonsentrasi di
pulau Jawa, yang menyebabkan banyak penduduk yang tinggal di luar pulau Jawa
bermigrasi dan menetap di pulau Jawa. Hal ini menyebabkan kepadatan pulau Jawa
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kepadatan penduduk yang berada di
pulau-pulau lainnya.
Penyebaran
penduduk yang tidak merata juga menyebabkan tidak seimbangnya kekuatan ekonomi
secara umum. Akibat lanjutnya adalah terjadinya ketimpangan daerah miskin dan
daerah kaya. Daerah yang tampak menguntungkan ( khususnya Pulau Jawa ) akan
menjadi serbuan dan perpindahan penduduk dari daerah lainya. Akibatnya daerah
di luar Pulau Jawa yang memang telah ketinggalan dari segi ekonomi, menjadi
semakin tertinggal.
Angkatan Kerja
Penduduk suatu negara dapat dibedakan menjadi kelompok
tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Pengertian keduanya dibedakan oleh batas
umur kerja. Angkatan kerja atau labour force adalah jumlah penduduk
dengan usia produktif, yaitu 15-64 tahun yang sedang bekerja ataupun mencari
pekerjaan. Usia produktif tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Bukan angkatan kerja adalah penduduk
dengan usia produktif yang tidak bersedia bekerja. Ukuran besarnya angkatan
kerja bergantung pada besarnya jumlah penduduk yang sedang mencari pekerjaan.
- Dependecy ratio
Indikator ekonomi ini dipergunakan untuk mengetahui
sejumlah mana tingkat beban atau ketergantungan penduduk yang tidak produktif
terhadap penduduk yang produktif. Semakin tinggi nilai ratio ini semakin
berat pula beban yang harus ditanggung oleh penduduk yang produktif. Hal ini
dapat menghambat proses menuju kemakmuran secara menyeluruh.
DR = Penduduk usia kerja / Penduduk diluar usia kerja
- Tingkat partisipasi angkatan kerja
Indikator ini dipergunakan untuk mengetahui sejauh mana
presentase penduduk yang telah memiliki usia kerja telah bekerja/produktif.
Semakin tinggi hasil perhitungan indikator ini, semakin baik pula keadaannya.
TPKA = ( Angkatan kerja / Penduduk usia kerja ) . 100%
Profil ketenagakerjaan Indonesia hingga kini ditandai
oleh dua masalah utama, yaitu laju pertumbuhan yang relatif tinggi dan kualitas
angkatan kerja yang relatif rendah. Tentu saja kedua hal ini memerlukan
perhatian khusus. Akibat pertambahan penduduk yang tinggi, maka jumlah angkatan
kerja tidak seharusnya terserap. Bahkan semakin ketatnya persaingan tenaga
kerja, maka angkatan kerja muda yang merupakan tenaga kerja kurang produktif
pun ikut bersaing. Hal ini kurang menguntunkan usaha pembangunan secara
nasional karena golongan muda kurang produktif tersebut merupakan beban.
Masalah tenaga kerja dan kesempatan kerja merupakan masalah yang harus
ditangani secara serius karena sangat peka terhadap ketahanan nasional.
Sistem Pendidikan
Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan
sumber daya manusiaIndonesiauntuk pembangunan bangsa. Oleh karana itu, kita
seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah
bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain. Setelah kita amati,
nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik
pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya
mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai
keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai
bidang.Adabanyak penyabab mengapa mutu pendidikan diIndonesia, baik pendidikan
formal maupun informal, dinilai rendah.
Menurut tingkat pendidikannya, penduduk dapat
dikelompokkan menjadi penduduk yang buta huruf dan yang melek huruf. Penduduk
yang melek huruf dapat dikelompokkan lagi menurut tingkat pendidikannya,
seperti kelompok tidak sekolah, tidak tamat Sekolah Dasar, tamat Sekolah Dasar,
tamat Sekolah Menengah Pertama, tamat Sekolah Menengah Atas, tamat
Akademi/Perguruan Tinggi, dll. Data tingkat pendidikan akan akan membantu
pemerintah untuk menganalisis kemajuan penyelenggaraan pendidikan.
Tingkat pendidikan berkaitan erat dengan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Tingkat pendidikan yang tinggi memungkinkan penduduk
untuk mengolah sumber daya alam dengan baik. Disamping itu, penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi memudahkan penduduk dalam memenuhi berbagai kebutuhan
hidup, sehingga taraf kehidupan selalu meningkat. Sebaliknya, tingkat
pendidikan yang rendah dapat menyebabkan melambatnya kenaikan taraf hidup dan
akibatnya kemajuan menjadi terhambat.
Tingkat pendidikan penduduk Indonesia memang mengalami
kemajuan. Meskipun demikian, tingkat pendidikan di Indonesia masih tergolong
rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di dunia lainnya. Bahkan
dibandingkan dengan negara-negara ASEAN pun Indonesia tergolong paling rendah.
Beberapa hal yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia adalah
sebagai berikut:
- Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Sebagian penduduk masih menganggap bahwa sekolah itu tidak penting. Untuk bekal hidup anak cukup melanjutkan pekerjaan orangtuanya secara turun-temurun
- Pendapatan penduduk yang rendah menyebabkan anak tidak dapat melanjutkan sekolah karena tidak mempunyai biaya.
- Belum meratanya sarana pendidikan (gedung sekolah, ruang kelas, buku-buku pelajaran, alat-alat praktikum, guru yang berkualitas, dll).
Investasi Pembangunan.
Kebijakan
anggaran pemeritah harus berorientasi pada investasi pembangunan sumber daya
manusia (SDM). Sebab, hanya dengan cara itu, akan memacu peningkatan kualitas
SDM nasional, mengingat saat ini lebih dari 50 persen tenaga kerja nasional
maksimal hanya lulus sekolah dasar.
Perhatian khusus untuk membangun manusia Indonesia tersebut, bisa dilakukan dengan memperbesar alokasi anggaran untuk sektor pendidikan, kesehatan, membuka kesempatan kerja, dan jaminan sosial.
Perhatian khusus untuk membangun manusia Indonesia tersebut, bisa dilakukan dengan memperbesar alokasi anggaran untuk sektor pendidikan, kesehatan, membuka kesempatan kerja, dan jaminan sosial.
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi
adalah tingkat bunga pinjaman; Makin tinggi tingkat bunganya, maka biaya
investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi makin menurun.
Namun, tidak jarang, walaupun tingkat bunga pinjaman
rendah, minat akan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total
investasi masih tinggi. Factor yang memengaruhi terutama adalah masalah
kelembagaan. Misalnya, prosedur izin investasi yang berbelit-belit dan lama
(> 3 tahun), menyebabkan biaya ekonomi dengan memperhitungkaan nilai waktu
uang dari investasi makin mahal. Demikian halnya dengan keberadaan dan
efisiensi lembaga keuangan, tingkat kepastian hokum, stabilitas politik, dan
keadaan keamanan.
- Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
- Kemajuan teknologi
- Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
- Keuntungan yang diperoleh perusahaa-perusahaan.
Upaya-upaya yang dapat digunakan untuk membantu memenuhi
kebutuhan dana investasi pembangunan adalah:
- Lebih mengembangan ekspor komoditi non-migas, sehingga secara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri. Untuk menunjang langkah ini perlu diusahaan peningkatan nilai tambah dan kemampuan bersaing dari komoditi-komoditi yang akan diekspor tersebut.
- Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
- Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanaman modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk keIndonesia.
- Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia
http://yasintamaria92.blogspot.com/2012/03/tugas-perekonomian-indonesia-minggu-6.html
http://sarahlistiarakhma.wordpress.com/2011/05/17/mata-pencaharian-penduduk-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar