NAMA
: MUTIARA RATIH
KELAS : 4EB03
NPM : 25211057
KOMPETISI GLOBAL
Faktor lain yang turut menyumbangkan
makin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global.
Penentuan acuan (benchmarking), suatu
tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang
memadai, bukanlah hal yang baru. Hal yang baru adalah standar perbandingan yang
kini melampaui batas-batas nasional. Dalam penentuan acuan terhadap pesaing
internasional, seseorang harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan
yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan. Sebagai contoh, alat ukur
kinerja yang sering digunakan adalah pengembalian atas ekuitas (return on equity-ROE).
Peningkatan sumber daya manusia
Indonesia merupakan sebuah tuntutan dibanding dengan pilihan dalam era
globalisasi ini. Perkembangan di bidang ekonomi yang sudah semakin tak
berbatas, arus informasi yang semakin kencang dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang semakin pesat membuat sumberdaya manusia menjadi kunci
keberhasilan dalam mengatasi tantangan dan perubahan zaman. Dalam bahasa lain,
bisa dikatakan, bangsa yang meningkatkan sumber daya manusianya akan menguasai
dunia dan sebaliknya bangsa yang tidak menginvestasikanya akan menjadi bangsa
terjajah. Artinya, kualitas manusia Indonesia harus selalu bisa beradaptasi
dengan perubahan, bahkan mencipta perubahan itu sendiri.
Namun,
karena persfektif pembangunan Indonesia yang belum bisa menempatkan manusia
sebagai fokus pembangunan. Pemerintah masih terjebak pada pola pertumbuhan
ekonomi yang seringkali tidak merefleksikan pada tataran akar rumput (grass root). Contoh kecilnya adalah,
bagaimana sektor pendidikan yang harusnya mencetak sumber daya manusia yang
berkualitas masih belum menemukan metode yang ideal untuk mendidik anak bangsa.
Belum lagi kesempatan memperoleh pendidikan yang masih jauh dari harapan
rakyat.
Dibandingkan
dengan bangsa asia lainnya, seperti Jepang,China dan India, kita masih jauh
dalam hal kompetisi daya saing. Masalah daya saing dalam pasar dunia yang
semakin terbuka merupakan isu kunci dan tantangan yang tidak ringan. Tanpa
dibekali kemampuan dan keunggulan daya saing yang tinggi, niscaya produk suatu
negara, termasuk produk Indonesia, tidak akan mampu menembus pasar internasional.
Bahkan masuknya produk impor dapat mengancam posisi pasar domestik. Di tengah
keterbukaan ekonomi dimana produk dan jasa bersaing bebas dalam sebuah negara,
maka yang paling memiliki keunggulan kompetitif, akan menguasai pasar. Tentunya
kita tidak mau bangsa ini hanya jadi pasar bagi produk bangsa lain. Kita tidak
boleh menjadi bangsa konsumen.
Apalagi
negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan memasuki era baru penerapan
perdagangan bebas kawasan Asia Tenggara, yaitu ASEAN Free Trade Area (AFTA)
yang merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk
suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi
kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia
serta menciptakan pasar regional bagi
500 juta penduduknya.
INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
Faktor yang mungkin banyak
menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan
eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan
para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia.
Data statistic memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas batas Negara telah
melonjak naik menjadi lebih dari dua puluh kali lipat sejak 1990. Sementara
itu, nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih dari empat
kali lipat dalam periode yang sama dan saat ini telah melampaui nilai lebih
dari 1,5 triliun dolar.
Dengan makin terintegrasinya pasar
keuangan, terjadi adanya peningkatan dalam jumlah perusahaan yang terdaftar
pada berbagai bursa efek di seluruh dunia. Sejumlah perusahaan asing dan
domestik yang terdaftar pada berbagai bursa efek utama yang ada di dunia.
Selama lebih dari 10 tahun, kapitalisasi pasar modal dunia telah bertambah
lebih dari dua kali lipat hingga mendekati angka sekitar 40 triliun dolar.
Beberapa dari peningkatan yang
paling mengesankan terjadi justru si pasar-pasar keuangan yang sedang
berkembang. Indeks performa bursa saham untuk akhir 2005 dalam kurs mata uang
asing local dan zona waktu internasional. Transaksi yang terjadi di bursa saham
negara-negara yang secara ekonomi sedang berkembang secara umum melampaui
performa transaksi di negara-negara industry yang telah maju. Tiga wilayah
dengan pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia-Pasifik dan
Eropa, termasuk juga di dalamnya Afrika dan Timur Tengah.
·
AMERIKA
Ekonomi AS dan pasar sahamnya
mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini, baik NYSE
maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal
kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham
asing (di luar Bursa Efek London-LSE), jumlah perusahaan domestik yang
mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya.
Namun, di Amerika sekalipun, kuatnya
tuntutan kompetisi global juga makin dirasakan. Dan Komite Pengaturan Pasar
Modal menetapkan bahwa Amerika Serikat akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar
modal dunia kecuali jika Amerika merampingkan berbagai ketetapan peraturan
permodalannya, yang oleh pasar dirasa terlalu memberatkan.
·
EROPA BARAT
Eropa adalah wilayah
pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume
perdagangan. Perluasan ekonomi secar signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan
pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait
di Eropa Kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang
sudah lama menjadi cirri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara.
Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaan banyak perusahaan besar
mili pemerintah telah membuat pasar ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan
menarik investor non-institusional (non-lembaga), yang hingga pasar Eropa telah
tumbuh seiring dengan keberhasilan Persatuan Moneter Eropa (European Monetary Union).
Persaingan
terus-menerus di antara bursa efek Eropa ikut berpean dalam membangun kultur
pasar modal. Selama kurun 1990, pasar modal di benua Eropa telah menjadi makin
terarahkan pada kepentingan para investor untuk meningkatkan kredibilitas
mereka dan untuk menarik minat para investor baru. Investor eksternal, secara
khusus berarti investor luar negeri dan investor institusional, dewasa ini
makin menuntut keterbukaan pasar dalam segala segi dan makin menuntut
peningkatan tata kelola perusahaan.
·
ASIA
Hingga akhir-akhir ini,
banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua
terpenting. Beberapa pengkritik berpendapat bahwa pengukuran akuntansi,
pengungkapan, dan standar auditing di
Asia serta pengawasan dan penegakkan implementasi standar tersebut lemah.
Beberapa pemerintah
Negara di Asia secara periodik mengumumkan bahwa mereka akan melakukan
intervensi dalam pasar ekuitas untuk meningkatkan harga saham dan memanipulasi
pasar bukanlah hal yang tidak umum.
·
PENCATATAN DAN
PENERBITANSAHAM LINTAS BATAS NEGARA
Gelombang
minat melakukan pencatatan saham lintas batas negara tidak merupakan fenomena
kesempatan. Bukti menunjukkan bahwa peusahaan penerbit saham bermaksud
melakukan pencatatan lintas-batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang
saham.
Regulator
nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan
volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang
berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global.
Sebagai respons, bursa efek dan regulator pasar Eropa telah bekerja untuk
membuat akses masuk yang lebih cepat dan lebih murah bagi para perusahaan asing
penerbit saham dan pada saat yang bersamaan meningkatkan kredibilitas mereka.
Oleh karena pasar modal menjadi makin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat
unik untuk para penerbit asing.
Banyak
perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan dimana meningkatkan
jumlah modal atau mencatatkan sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar
ekuitas dengan hokum, aturan dan karakter kelembagaan yang berbeda sangat
diperlukan saat ini. Hal yang juga diperlukan adalah pemahaman mengenai
bagaimana karakteristik perusahaan penerbit saham dan bursa efek saling
berhubungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar